Kiprah Mualaf Center Medan Tahun 2024: 155 Orang Telah Dibantu Proses Keislamannya

Medan – Sepanjang tahun 2024, Mualaf Center Medan berhasil membantu 155 orang dalam proses syahadat sebagai syarat untuk memeluk Islam. Jumlah ini menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen dibandingkan tahun 2023, yang mencatatkan 125 orang. Data mualaf resmi ini dikumpulkan mulai dari 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024.

155 orang mualaf di 2024

Dari total 155 mualaf, terdapat 73 orang berjenis kelamin laki-laki dan 82 orang berjenis kelamin perempuan. Agama asal yang paling banyak memeluk Islam adalah Kristen Protestan, dengan jumlah 119 orang, diikuti oleh Budha sebanyak 17 orang, Katolik 14 orang, Hindu 3 orang, dan 2 orang yang tidak beragama. Latar belakang para mualaf pun beragam, mulai dari pemulung hingga purnawirawan tentara bintang satu.

Mualaf Center Medan juga memberikan bantuan kepada dua orang warga negara asing, berjenis kelamin laki-laki, yang berasal dari Afrika Selatan dan Amerika Serikat. Keduanya memeluk Islam karena mendapatkan calon pasangan asal Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, pernikahan masih menjadi alasan utama bagi banyak mualaf untuk memeluk Islam.

Meskipun demikian, Kami tetap melayani proses keislaman ini, termasuk membantu urusan pernikahan. Kami berperan sebagai saksi dan penghubung ke Kantor Urusan Agama agar pernikahan mereka sah secara hukum agama dan negara. Sepanjang tahun 2024, kami telah membantu belasan pasangan dalam proses pernikahan.

Kami juga mencatat adanya kecenderungan orang yang kembali kepada Islam. Tercatat lebih dari 10 orang di antara para mualaf yang terlahir dari keluarga Islam. Hampir semuanya murtad karena alasan pernikahan, namun mereka kembali ke Islam bukan karena gagalnya pernikahan, melainkan karena tidak menemukan ketenangan dalam agama yang mereka anut sebelumnya.

Ucapan Terima Kasih

Mualaf Center Medan, yang diwakili oleh Aditya Vidyantara, selaku Ketua Mualaf Center Medan, mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak, baik lembaga, komunitas, maupun individu yang telah mendukung langkah dakwah ini. “Tanpa izin Allah dan dukungan semua pihak, dakwah ini tidak mungkin bisa berjalan sejauh ini,” ungkap Aditya.

“Kami menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki. Kami berharap kepada Allah dan dukungan banyak pihak agar dakwah ini dapat terus bertumbuh dan memberikan lebih banyak manfaat,” tutup Aditya. (Tim)